Tergantung dari susunan strategi pemasaran yang ada di perusahaan tersebut. Menurut Kotler dan Keller. Biaya-biaya perusahaan mempunyai dua bentuk, tetap dan.

Strategi

12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:5) “Pemasaran (marketing) adalah proses perencanaan dan perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa, yang menciptakan nilai tukar yang memuaskan tujuan individu dan organisasi”. Menurut Kotler (2005:62) terdapat empat kelompok variabel yang disebut dengan bauran pemasaran yang sering dikenal 4P yaitu:  Produk (Product) Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.  Harga (price) Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memproleh produk.  Tempat (place) Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. 13  Promosi (promotion) Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. 2.2 Perilaku Konsumen 2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Kotler dan Keller (2008:87) memberikan definisi perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Perilaku konsumen merupakan perilaku berupa aktivitas fisik konsumen yang dapat diamati oleh orang lain, misalnya berbelanja di toko untuk membeli barang Perilaku konsumen bisa dikatakan sebagai perwujudan dari perasaan dan pengetahuan terhadap sesuatu, misalnya setelah melalui proses pertimbangan serta pengaruh perasaan maka seorang konsumen membeli salah satu produk yang menurutnya sesuai dengan keterlibatan rasa senang dan ingin melihat dari konsumen itu sendiri atau karena keadaan (faktor eksternal) yang membuatnya menjadi membeli produk tersebut. Contoh perilaku konsumen yang terjadi ketika berbelanja, misalnya berjalan di antara rak-rak barang, mengamati produk, atau berbicara dengan teman maupun karyawan toko tersebut Ma’ruf (2006) dalam penelitian Budiarto (2011). 14 2.2.2 Perilaku di Tempat Belanja Sifat motivasi juga terjadi dalam perilaku berbelanaja di tempat belanja. Sifat rasiaonal yang kuat menyebabkan konsumen berorientasi “belanja adalah belanja”. Maksudnya, tujuan belanja adalah mencari barang yang dibutuhkan atau diinginkan sehingga aspek fungsional pusat perbelanjaan lebih diutamakan daripada suasana yang memikat hati.

Sebaliknya, konsumen yang berorientasi “rekreasi” akan mencari tempat perbelanjaan yang menyenangkan. Mereka beranggapan bahwa “belanja ya belanja tapi akan lebih baik jika dalam suasana yang menyenangkan” (Ma’ruf, 2006: 53-54). 2.3 Ritel 2.3.1 Pengertian Ritel Perdagangan ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk keperluan sendiri, keluarga atau rumah tangga. Serial number corel video x6 list. Dalam pengertian lazimnya peritel atau pelaku usaha ritel adalah mata rantai terakhir dalam proses distrribusi (Ma’ruf 2006:156).

Menurut Menurut Levy dan Weitz (2009:115) dalam Adji (2013) pengecer atau peritel adalah pengusaha yang menjual barang atau jasa secara eceran kepada masyarakat sebagai konsumen. Pengecer memiliki jumlah gerai yang bervariasi, mulai dari satu gerai hingga beberapa gerai.

Menurut

Gerai dalam segala bentuknya berfungsi sebagai tempat pembelian barang dan jasa, yaitu dalam arti konsumen datang ke gerai untuk melakukan transaksi belanja dan membawa pulang barang 15 atau menikmati jasa. Kata gerai merujuk pada tempat dimana seseorang dapat membeli barang atau jasa dan gerai merupakan terjemahan dari kata outlet. 2.3.2 Bauran Ritel Menurut Levy dan Weitz (2009:134) dalam Adji (2013) bauran ritel adalah faktor-faktor yang di gunakan peritel untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan pembelian. Elemen dalam bauran ritel terdiri dari pelayanan konsumen, desain dan tampilan toko, bauran komunikasi, lokasi, keragaman produk, dan harga. Pelayanan Konsumen Menurut Ma’ruf (2006:217) pelayanan ritel bertujuan memfasilitasi para pembeli saat berbelanja di gerai. Hal – hal yang dapat memfasilitasi para pembeli terdiri atas pelayanan konsumen, personal selling, layanan transaksi berupa cara pembayaran yang mudah, layanan keuangan berupa penjualan dengan kredit dan fasilitas – fasilitas seperti contoh toilet, tempat mengganti pakaian bayi, food court, telepon umum dan sarana parkir. Pelayanan konsumen menjadi salah satu dari unsur – unsur bauran pemasaran ritel dan pelayanan konsumen amat terkait dengan citra gerai dan perusahaan ritel.