
Lupakanlah saja diriku Cm Bila itu bisa membuatmu. Kembali bersinar Bbm F# Eb Dan berpijar seperti dulu kala. G# Caci maki saja diriku Cm Bila itu bisa membuatmu. Kembali bersinar Bbm F# Eb Dan berpijar seperti dulu kala. Apr 30, 2007 - membuatmu tak biasa. Rasa ini tak mungkin bisa ku ungkap lagi. Percaya saja padaku. Maafkanlah aku yg berpaling dirimu. Ku hanya ingin bila kau melihatku kapanpun. Tapi ku tak bisa lupakan. Manakala mentari tua telah berpijar. Disini aku sendiri, masih seperti dulu yang takut.
Di album pertama yang keluar tahun 1999, Sheila on 7 seakan jadi antitesis definisi keren pada masanya. Mereka tidak rock and roll seperti Slank. Tidak pula “lakik” dan “macho” seperti Dewa dan Padi. Bukannya tampil seperti anak band kebanyakan dengan sapaan “lu-gue” — Eros, Duta, Sakti, Adam, dan Anton malah muncul ke hadapan publik dengan muka ndeso dan logat medhok khas Jawa. Sheila on 7 memang tidak pernah mengkhianati jati diri mereka. Dari awal kemunculan hingga 18 tahun berkarir di industri musik, mereka tetaplah anak muda Jogja yang lugu dan tidak neko-neko. Rambut tetap hitam, pakaian manggung juga tetap santai dengan kaus dan jeans.
• Selected highlights let you Create layers by dragging files from Windows or Mac OS. Adobe photoshop cs3 crack rapidshare.
Sesekali Eros menggunakan blazer, atau Duta menambahkan aksesori topi sebagai pemanis penampilan di atas panggung. Tapi tak pernah lebih. Kenapa Sheila on 7 keren? Karena mereka menunjukkan bahwa pada akhirnya, karya-lah yang berbicara. Selama kamu bisa menghasilkan karya berkualitas, pasar akan memperhitungkan keberadaanmu.
Duta dkk adalah simbol perjuangan anak-anak muda dengan penampilan sekedarnya yang berkeinginan mendobrak dunia dengan karya mereka. Album pertama Sheila on 7 memang segahar preman. Di album yang bertajuk Sheila on 7 itu setidaknya ada 2 hits yang dicetak oleh band yang jadi tonggak kebangkitan penjualan album fisik di tanah air. Dua hits tersebut uniknya, hanya mengandung satu kata dalam judulnya: “Dan” dan “Kita.” Ketika band-band sejawat lain sibuk menciptakan lagu dengan judul puitis nan mendayu, Sheila on 7 datang dengan gagah berani menawarkan kesederhanaan yang tetap berkualitas. Tengok saja bagaimana lagu “Dan” sebenarnya memiliki makna yang dalam tentang kerelaan seorang kekasih melepas pujaan hati demi kebahagiaannya.
Quote: “.Dan bukan maksudku, bukan inginku, melukaimu sadarkah kau disini ku pun terluka? Melupakanmu, menafikanmu — maafkan aku. Lupakanlah saja diriku. Bila itu bisa membuatmu.
Kembali bersinar dan berpijar seperti dulu kala. Caci maki saja diriku. Bila itu bisa membuatmu. Kembali bersinar dan berpijar seperti dulu kala.” Dari kata penghubung yang sederhana, Sheila on 7 bisa menyulapnya jadi kaya makna!
Bandingkan dengan band zaman sekarang yang perlu menyisipkan berbagai kata kekinian agar lagu mereka laku di pasaran. Kamu yang sekarang berumur 20-an berarti mendengarkan Sheila on 7 pertama kali saat berumur 7 atau 8 tahun. Umur yang masih sangat muda untuk mengenal cinta. Tapi lewat lagu-lagu Sheila on 7 lah kita pertama kali dikenalkan pada urusan tetek bengek perasaan.
Dan anehnya, walau belum pernah merasakan secara langsung bagaimana jungkir-baliknya dunia karena cinta, Sheila on 7 mampu membuat kita turut merasakan gereget perasaan serupa. Sheila on 7 memang sebuah grup band dengan kemampuan bertutur yang sangat baik. Lirik mereka selalu kuat dan magis. Saya masih ingat bagaimana saya yang masih berumur 12 tahun dan bahkan belum merasakan pengalaman cinta pertama bisa terharu mendengarkan lagu “Hingga Akhir Waktu.” Atau ikut tertawa-tawa bahagia saat mendengar lagu “Saat Aku Lanjut Usia.” Tidak semua grup musik masa kini punya kemampuan bertutur sebaik So7. Bahkan, bisa dibilang sudah tidak ada pencipta lirik yang menghanyutkan macam mereka.
Topik cinta memang jadi material dasar yang paling menjual bagi sebuah lagu. Tidak mengherankan jika hampir semua kelompok musik berbondong-bondong menciptakan lagu soal cinta dan perasaan. S07 tentu saja mengikuti pola ini. Lagu-lagu hits mereka sebagian besar juga dihasilkan dari mengeksplor tentang hati dan segala sisi di dalamnya. Namun, Eros, Duta, dkk juga paham bahwa hidup bukan cuma soal cinta dan galau semata. Masih ada hal lain yang juga harus dirayakan di luar perasaan.